Tuesday, May 26, 2015

Mamang Hoyong Freeletics

Gara-gara baca berita tentang Andien dengan freeleticsnya, saya jadi penasaran dengan kata ini. Abis gugling sana sini, baca sini baca sana, malah jadi overload informasi. Bingung sendiri, pusing pala barbie. Pasang apps freeletics yang free di android. Pasang apps yang pro (kayaknya ini bajakan) juga. Ok, gerakannya seperti itu. Selanjutnya apa?

Jadi penasaran pengen ngejalanin WO ini. Badan sebenernya masih ideal, sepertinya, cuma berlebih di bagian perut aja. Jadi kalo misal hasilnya badan jadi bagus, anggap aja itu bonus. Ada motivasi lain sebenernya. Mengalahkan diri sendiri. Beat your self. Lampau batas. Lebay sekali bahasamu mang. 

Selain fisik, tantangan terberat latihan ini adalah kekuatan tekad. Bakal banyak alasan, kemalasan, masalah, waktu jalanin WO ini. Dan seperti itulah biasanya yang mamang alami. Mamang mamang ini memang bermasalah dengan tekad. Persisten. Ulet. Bulu. Di. Atas. Daun. 

Ada 1 quote yang menarik dari komunitas ini. Iya, ada komunitas freeletics di seluruh dunia. Jadi antar anggota bisa sambil bersaing waktu. Quotenya : QUIT IS NOT OPTION. Cakep mang. Bayangkan kalo bisa jualan make quote itu. Sedap. Mamang mah ujung-ujungnya jualan. 

Lah, si mamang mracap mricip, trus freeletic itu apa? Penasaran deh barbie. Ntar deh, kalo mamang nulis lagi. Ato.. mamang akan jalanin freeletics? 


Monday, May 18, 2015

Manfaat Gabung Komunitas Bisnis


Manusia adalah makhluk sosial. Sudah dari sananya manusia ditakdirkan hidup bersosialisasi. Kenapa Tuhan tidak hanya menciptakan Adam aja? Kenapa harus ada Hawa? Kenapa eh kenapa dangdut itu dilarang? Rada ngaco tampaknya.

Demikian juga berbisnis. Bisnis sendiri juga sudah pasti berhubungan dengan orang lain. Emang ada yg bisnis dengan diri sendiri? Bahkan bisnis dengan Tuhan pun ada 2 pihak yang terlibat. Walau hanya 1 pihak yang untungnya berlebih :)

Dan banyak kita dengar bisnisman yang galau. Hadoh, ditipu lagi. Hadoh cari supplier yang jujur dimana ya? Mo cari pinjaman danan ke siapa ya? Mo curhat dan mentoring bisnis ke guru bisnis mana ya? Belum pernah denger bisnisman singlefighter. Dalam artian semua dikerjain sendiri. Tukang cukur? Tukang delman? Tukang tahu? Tukang copet? Emang tukang copet bisnisman?

Apa sih pengertian bisnis? Kenapa disebut bisnis? Bukan Bis DAMRI? Bukan bis kopaja? Bisnis menurut BusinessDictionary.com adalah
     

"An organization or economic system where goods and services are exchanged for one another or for money."


"Saya mah ga bakat bisnis, mending jadi karyawan ajalah. Gajinya jelas." Mangga, disini emang ga mengkultuskan profesi bisnisman atau pengusaha koq. Ga setiap orang harus jadi pengusaha. Ga setiap orang cocok jadi karyawan. Trus gimana dong kalo yang mo jadi pengusaha tapi ga ada background usaha?

Salah satunya ya ikutan komunitas bisnis. Coba google keyword "komunitas bisnis." Bejibun hasilnya. Dari yang berbayar, sampai yg gratis. Kalo yang dibayar sih saya belum nemu. Mohon infonya  kalo ada. :D

Apa mamfaatnya saya ikutan komunitas bisnis? Ngabisin waktu, biasanya juga ngobrol ga jelas. Di situlah kita wajib memilih. Model komunitas yang gimana yg cocok untuk kita. Karakter manusia kan beda beda. Ada yang nyaman dengan susasana yang formal, tapi ada juga yg lebih sreg dengan komunitas yang santai. Ada yang oke oke aja ngobrol sama yang beda usianya jauh, ada yang lebih asik kalo ngumpul sama yang seusia aja. Malah ada juga komunitas yang hanya gender tertentu aja. Dari jaman dulu kan ada IWAPI. Sekarang masih ada ga ya?

Manfaat ikut komunitas bisnis antara lain:
1. Makin meluasanya jaringan usaha dengan pengusaha pengusaha lain. Tidak menutup kemungkinan terjalin sinergi antar anggota. Misalnya ada yang usaha fotografi, ada yang usaha fashion. Cocok tuh. Tukang bubur kolaborasi dengan juragan beras.
2. Pertukaran informasi bisnis. Informasi kadang bisa menjadi hal yang mahal. Departemen anu lagi ada pelatihan bisnis gratis. Dinas ini lagi kasih fasilitas pengurusan merk dagang. Di sana lagi ada pendaftaran bazaar buat ramadhan. Banyak deh, informasi yang berseliweran.
3. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan komunitas, kadang nilai tawar kita jadi lebih tinggi. Misalnya komunitas mengundang pembicara / ahli untuk belajar bareng. Tentunya dengan nama komunitas hal ini lebih memungkinkan daripada kita sendirian mengundang pembicara.
4. Tempat curhat yang pas. Bisnisman ya curhat bisnis ke bisnisman lagi. Bisa sharing pengalaman. Salah curhat bisa asam urat bos.

Tentunya bisa jadi ada manfaat yang lain, ajang cari jodoh misalnya. Kan asik ketemu jodoh yang jelas jelas sefrekwensi dengan kita. Kalo yang niat utama cari pinjaman mah ga usah disebut ya :D

Ingat berkomunitas itu jangan cuman ngarapin untungnya aja. Tapi juga harus memberi. Apa yang bisa kita kontribusikan untuk komunitas ini? Apalagi kalo komunitas yang sifatnya sukarela, atau tidak berbayar. Kelangsungan hidup komunitas ya tergantung aktifitas membernya.

Komunitas Bisnis TDA



Kalo saya gabung di komunitas Tangan Di Atas alias TDA chapter Bandung. Komunitas bisnis TDA ini tersebar di berbagai kota di Indonesia, bahkan luar negeri. Di dalamnya ada kegiatan kegiatan Focus Grup Discussion ato dikenal FGD. Di grup grup khusus ini berkumpul pengusaha satu aliran. Misalnya FGD Fashion, membernya pengusaha fashion. Yang diomongin ya seluk beluk usaha fashion. Mengundang pakar fashion yang bisnisnya udah maju buat sharing. FGD Kuliner, untuk pengusaha bidang kuli panggul. Hahaha..

Selain itu ada KMB, kelompok mentoring bisnis. Di sini dibentuk grup grup mentoring dengan mentor tetap 1 orang. Biasanya keanggotaan mentoring ini dibagi berdasar omset usaha masing masing anggota. Karena pengalaman dan masalah pengusaha yang sudah omset 3 milyar / tahun dengan startup pastinya berbeda.

Jadi masih ragu bergabung dengan komunitas bisnis?